Selamat datang diblog saya ,saya akan mempromosikan tentang MakananKhasGunungkidulSandy
saya mohon maaf jika ada kekurangan karena ini pertama kalinya saya membuat blog
blog yang saya buat ini guna melengkapi ujian praktek TIK.
Sabtu, 07 Maret 2015
CARA MENGAWETKAN GETHUK
CARA MENGAWETKAN GETHUK Ada tiga cara pengawetan Makanan, yaitu pengawetan secara alami, pengawetan secara biologis, pengawetan secara kimiawi.
Pengawetan secara alami meliputi pemanasan dan pendinginan, misalnya penyimpanan dikulkas dua pintu hot and cool.
Pengawetan secara biologis, misalnya peragian (fermentasi), adalah pengawetan dengan menggunakan jasa enzim. Enzim adalah suatu katalisator biologis yang dihasilkan oleh sel-sel hidup dan dapat membantu mempercepat bermacam-macam reaksi biokimia. Enzim yang terdapat dalam makanan dapat berasal dari bahan mentahnya atau mikroorganisme yang terdapat pada makanan tersebut.
Bahan makanan seperti daging, ikan, susu, buah-buahan dan biji-bijian mengandung enzim tertentu secara normal ikut aktif bekerja di dalam bahan tersebut.
Enzim dapat menyebabkan perubahan dalam bahan pangan. Perubahan itu bisa menguntungkan dan merugikan. Yang menguntungkan bisa dikembangkan semaksimal mungkin, yang merugikan harus dicegah. Perubahan yang terjadi dapat berupa rasa, warna, bentuk, kalori, dan sifat-sifat lainnya.
Enzim penting dalam pengolahan daging antara lain bromelin dari nenas, dan papain dari getah buah atau daun pepaya.
Enzim bromelin didapat dari buah nenas, digunakan untuk mengempukkan daging. Aktifitasnya dipengaruhi oleh kematangan buah, konsentrasi pemakaian dan waktu penggunaan. Untuk memperoleh hasil maksimum sebaiknya digunakan buah yang muda. Semakin banyak nenas yang digunakan, semakin cepat proses bekerjanya.
Enzim papain, berupa getah pepaya, disadap dari buahnya yang berumur 2,5 – 3 bulan. Dapat digunakan untuk mengempukkan daging, bahan penjernih pada industri minuman bir, industri tekstil, industri penyamakan kulit, industri pharmasi dan alat-alat kecantikan (kosmetik) dan lain-lain. Enzim papain biasa diperdagangkan dalam bentuk serbuk putih kekuningan, halus, dan kadar airnya 8%. Enzim ini harus disimpan dibawah suhu 60 derajat C. Pada 1 (satu) buah pepaya dapat dilakukan 5 kali sadapan. Tiap sadapan menghasilkan lebih kurang 20 gram getah. Getah dapat diambil setiap 4 hari dengan jalan menggores buah dengan pisau.
Pengawetan Kimiawi
Selain secara alami dan biologis, pengawetan juga bisa menggunakan bahan-bahan kimia seperti gula pasir, garam dapur, nitrat, nitrit, natrium benzoat, asam propionat, asam sitrat, garam sulfat dan lain-lain.
Proses pengasapan juga termasuk cara kimia sebab bahan-bahan kimia dalam asap dimasukkan ke dalam makanan yang diawetkan. Apabila jumlah pemakaiannya tepat, pengawetan dengan bahan-bahan kimia dalam makanan sangat praktis karena dapat menghambat berkembangbiaknya mikroorganisme seperti jamur atau kapang, bakteri dan ragi.
Salah satu bahan pengawet kimiawi adalah asam sitrat (citric acid). Ia merupakan senyawa intermedier dari asam organik yang berbentuk kristal atau serbuk putih. Asam sitrat ini mudah larut dalam air, spiritus, dan ethanol, tidak berbau, rasanya sangat asam, serta jika dipanaskan akan meleleh kemudian terurai yang selanjutnya terbakar sampai menjadi arang.
Asam sitrat juga terdapat dalam sari buah-buahan seperti nenas, jeruk, lemon, markisa. Asam ini dipakai untuk meningkatkan rasa asam (mengatur tingkat keasaman) pada berbagai pengolahan minum, produk air susu, selai, jeli, dan lain-lain. Asam sitrat berfungsi sebagai pengawet pada keju dan sirup, digunakan untuk mencegah proses kristalisasi dalam madu, gula-gula (termasuk fordant), dan juga untuk mencegah pemucatan berbagai makanan, misalnya buah-buahan kaleng dan ikan. Larutan asam sitrat yang encer dapat digunakan untuk mencegah pembentukan bintik-bintik hitam pada udang. Penggunaan maksimum dalam minuman adalah sebesar 3 gram/liter sari buah.
Garam dapur (natrium klorida) juga termasuk bahan penghambat pertumbuhan mikroba. Sering digunakan untuk mengawetkan ikan dan dan juga bahan-bahan lain. Penggunaan maksimum dalam minuman adalah sebesar 3 gram/liter per sari buah.
Demikian pula gula pasir, misalnya dapat digunakan sebagai pengawet dan lebih efektif bila dipakai dengan tujuan menghambat pertumbuhan bakteri. Sebagai bahan pengawet, penggunaan gula pasir minimal 3% atau 30 gram/kg bahan. Itulah beberapa contoh pengawet yang relatif aman. Tapi lantaran pedagang ingin praktis dan untung banyak, justru pengawet mayat formalin yang banyak digunakan. Bila hal ini dilandasi prinsip “tujuan menghalalkan segala cara “(al ghoyah tubarrirul washilah) maka pelakunya layak dikenai sanksi.
Bahaya Formalin bisa dibaca pada tulisan selanjutnya.
Pengawetan secara biologis, misalnya peragian (fermentasi), adalah pengawetan dengan menggunakan jasa enzim. Enzim adalah suatu katalisator biologis yang dihasilkan oleh sel-sel hidup dan dapat membantu mempercepat bermacam-macam reaksi biokimia. Enzim yang terdapat dalam makanan dapat berasal dari bahan mentahnya atau mikroorganisme yang terdapat pada makanan tersebut.
Bahan makanan seperti daging, ikan, susu, buah-buahan dan biji-bijian mengandung enzim tertentu secara normal ikut aktif bekerja di dalam bahan tersebut.
Enzim dapat menyebabkan perubahan dalam bahan pangan. Perubahan itu bisa menguntungkan dan merugikan. Yang menguntungkan bisa dikembangkan semaksimal mungkin, yang merugikan harus dicegah. Perubahan yang terjadi dapat berupa rasa, warna, bentuk, kalori, dan sifat-sifat lainnya.
Enzim penting dalam pengolahan daging antara lain bromelin dari nenas, dan papain dari getah buah atau daun pepaya.
Enzim bromelin didapat dari buah nenas, digunakan untuk mengempukkan daging. Aktifitasnya dipengaruhi oleh kematangan buah, konsentrasi pemakaian dan waktu penggunaan. Untuk memperoleh hasil maksimum sebaiknya digunakan buah yang muda. Semakin banyak nenas yang digunakan, semakin cepat proses bekerjanya.
Enzim papain, berupa getah pepaya, disadap dari buahnya yang berumur 2,5 – 3 bulan. Dapat digunakan untuk mengempukkan daging, bahan penjernih pada industri minuman bir, industri tekstil, industri penyamakan kulit, industri pharmasi dan alat-alat kecantikan (kosmetik) dan lain-lain. Enzim papain biasa diperdagangkan dalam bentuk serbuk putih kekuningan, halus, dan kadar airnya 8%. Enzim ini harus disimpan dibawah suhu 60 derajat C. Pada 1 (satu) buah pepaya dapat dilakukan 5 kali sadapan. Tiap sadapan menghasilkan lebih kurang 20 gram getah. Getah dapat diambil setiap 4 hari dengan jalan menggores buah dengan pisau.
Pengawetan Kimiawi
Selain secara alami dan biologis, pengawetan juga bisa menggunakan bahan-bahan kimia seperti gula pasir, garam dapur, nitrat, nitrit, natrium benzoat, asam propionat, asam sitrat, garam sulfat dan lain-lain.
Proses pengasapan juga termasuk cara kimia sebab bahan-bahan kimia dalam asap dimasukkan ke dalam makanan yang diawetkan. Apabila jumlah pemakaiannya tepat, pengawetan dengan bahan-bahan kimia dalam makanan sangat praktis karena dapat menghambat berkembangbiaknya mikroorganisme seperti jamur atau kapang, bakteri dan ragi.
Salah satu bahan pengawet kimiawi adalah asam sitrat (citric acid). Ia merupakan senyawa intermedier dari asam organik yang berbentuk kristal atau serbuk putih. Asam sitrat ini mudah larut dalam air, spiritus, dan ethanol, tidak berbau, rasanya sangat asam, serta jika dipanaskan akan meleleh kemudian terurai yang selanjutnya terbakar sampai menjadi arang.
Asam sitrat juga terdapat dalam sari buah-buahan seperti nenas, jeruk, lemon, markisa. Asam ini dipakai untuk meningkatkan rasa asam (mengatur tingkat keasaman) pada berbagai pengolahan minum, produk air susu, selai, jeli, dan lain-lain. Asam sitrat berfungsi sebagai pengawet pada keju dan sirup, digunakan untuk mencegah proses kristalisasi dalam madu, gula-gula (termasuk fordant), dan juga untuk mencegah pemucatan berbagai makanan, misalnya buah-buahan kaleng dan ikan. Larutan asam sitrat yang encer dapat digunakan untuk mencegah pembentukan bintik-bintik hitam pada udang. Penggunaan maksimum dalam minuman adalah sebesar 3 gram/liter sari buah.
Garam dapur (natrium klorida) juga termasuk bahan penghambat pertumbuhan mikroba. Sering digunakan untuk mengawetkan ikan dan dan juga bahan-bahan lain. Penggunaan maksimum dalam minuman adalah sebesar 3 gram/liter per sari buah.
Demikian pula gula pasir, misalnya dapat digunakan sebagai pengawet dan lebih efektif bila dipakai dengan tujuan menghambat pertumbuhan bakteri. Sebagai bahan pengawet, penggunaan gula pasir minimal 3% atau 30 gram/kg bahan. Itulah beberapa contoh pengawet yang relatif aman. Tapi lantaran pedagang ingin praktis dan untung banyak, justru pengawet mayat formalin yang banyak digunakan. Bila hal ini dilandasi prinsip “tujuan menghalalkan segala cara “(al ghoyah tubarrirul washilah) maka pelakunya layak dikenai sanksi.
Bahaya Formalin bisa dibaca pada tulisan selanjutnya.
CARA MEMBUAT GETHUK PELANGI
Ingin mencoba membuat getuk pelangi dari singkong. ini caranya yang mudah dan bisa diikuti, siapa tahu bisajadi inspirasi untuk berwirausaha atau UKM. Bahan yang diperlukan untuk membuat getuk pelangi adalah sebagai berikut:
Bahan untuk membuat getuk pelangi :
1 kg singkong, kukus, haluskan
2 sdm margarin
1/4kg g gula pasir halus
1 tetes pewarna merah muda ( atau disesuaikan saja )
1 tetes pewarna hijau muda ( atau disesuaikan saja )
Bahan Pelengkap atau pelapis:
500 gr kelapa parut kasar yang dibuang bagian kulit luarnya.
1/4 sdt garam
1 lembar daun pandan.
Semua bahan dicampur dan dikukus selama 10 menit lalu sisihkan.
Cara membuat getuk pelangi:
1. Campur singkong yang telah dikukus dan dihaluskan dengan margarin, gula pasir halus, lalu Aduk rata.
2. Bagi menjadi 3 bagian.
3. Satu bagian tambahkan pewarna merah muda aduk rata.
4. Satu bagian tambahkan pewarna hijau muda aduk rata.
5. Sisanya tidak diberi pewarna.
4. Masukan dalam 3 loyang berbeda sambil ditekan biar padat, lalu kukus.
5. Angkat setelah matang, selagi masih hangat keluarkan dari loyang perlahan,lalu tumpuk menjadi satu, padatkan dengan plastik.
6. Setelah dingin dipotong potong sesuai selera, lalu ditaburi urap kelapa, siap disantap.
7 GETHUK TERPOPULER
7 Getuk Terpopuler di Indonesia
Getuk (bahasa Jawa: gethuk)
adalah makanan ringan yang terbuat dengan bahan utama ketela pohon atau
singkong. Getuk merupakan makanan yang mudah ditemukan di Jawa Tengah
dan Jawa Timur. Pembuatan getuk dimulai dari singkong di kupas kemudian
kukus atau perebusan, setelah matang kemudian ditumbuk atau dihaluskan
dengan cara digiling lalu diberi pemanis gula dan pewarna makanan. Untuk
penghidangan biasanya ditaburi dengan parutan buah kelapa. Tetapi
selain berbahan dasar dari singkong, getuk juga bisa dibuat dengan bahan
baku dari ubi, talas dan pisang. Berikut Sharing di Sini akan berbagi informasi mengenai makanan ringan Getuk yang populer di Indonesia.
1. Getuk Goreng
Getuk goreng adalah penganan khas Sokaraja yang manis dan gurih, dibuat dari singkong dan dibumbui gula kelapa. Getuk goreng ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1918 oleh Sanpirngad, seorang penjual nasi keliling di daerah Sokaraja. Pada saat itu getuk yang dijual tidak laku, sehingga beliau mencari akal agar getuk tersebut masih bisa dikonsumsi. Kemudian, getuk yang tidak habis dijual pada hari itu dia goreng dan dijual lagi. Ternyata, makanan baru tersebut digemari oleh para pembeli.
Saat ini getuk goreng dapat dengan mudah ditemui di sepanjang jalan di Sokaraja. Getuk yang digoreng juga bukan lagi getuk yang tidak laku dijual, melainkan sengaja dibuat untuk digoreng.
2. Getuk Lindri
Getuk lindri dikenal karena rasanya yang lembut enak. Warnanya berwarna-warni memikat dan bercita rasa manis. Disajikan dengan taburan kelapa parut yang gurih. Getuk lindri adalah kue tradisional dari Jawa Tengah yang berbahan dasar singkong. Selain rasanya yang istimewa, getuk lindri juga dikenal karena satu ciri khas. Kue ini biasa dijajakan dengan menggunakan gerobak, dengan disertai tembang Jawa ataupun dangdut dengan volume kencang. Karenanya, keberadaan penjaja getuk lindri bisa dideteksi dari suara musik dari gerobaknya. Getuk lindri dibuat dari singkong yang dikukus hingga empuk. Saat masih panas, singkong ditumbuk hingga benar-benar halus. Setelah halus, masukkan gula, air dan vanili yang sudah dilarutkan bersama, lalu diaduk dengan singkong hingga tercampur rata.
Adonan singkong tersebut kemudian diberi pewarna makanan agar lebih menarik. Ada warna coklat, hijau, pink, kuning, ataupun warna alaminya yaitu putih. Setelah diberi pewarna, barulah singkong yang sudah halus ini dimasukkan ke dalam gilingan, lalu dipotong-potong. Saat disajikan, biasanya diberi taburan kelapa parut yang membuat rasanya gurih. Kini makin banyak variasi rasai getuk lindri yang tak hanya menambahkan pewarna saja, namun juga menambahkan rasa-rasa tertentu seperti cokelat, keju, strawberry dan pandan.
3. Getuk Trio
Jika anda berkunjung ke kota Magelang, pasti anda akan menemukan Getuk Trio. Getuk adalah makanan khas Jawa. Kalau di Sokaraja mempunyai oleh oleh khas Getuk Goreng sedangkan Magelang mempunyai oleh-oleh khas Getuk Trio. Disebut Getuk Trio (tiga) karena memang secara fisik getuk ini seolah-olah terbagi menjadi tiga bagian yang dipisahkan oleh warna. Getuk ini dibuat dengan bahan utama dari ketela pohon (singkong) yang diramu dengan bahan alami seperti gula pasir yang berfungsi sebagai pengawet alami. Dalam pewarnaanya sendiri Getuk Trio biasanya berwarna kecoklatan dibagian tengah dan putih kedua sisi yang lainnya. Rasanya yang manis dan legit karena gula yang dicampur dengan santan yang menambah gurih dan mantap menikmati Getuk Trio.
4. Getuk Ubi
Getuk Ubi adalah getuk yang berbahan dasar ubi. Tidak meninggalkan rasa getuk yang manis, getuk ubi bisa dibuat berlapis – lapis seperti kue lapis atau dibuat warna pelangi.
5. Getuk Kethek
Tentu Getuk Kethek hanya sebuah nama, awalnya diberi nama Getuk Kethek adalah untuk memberi tanda supaya orang mudah mencari lokasi, yaitu yang depan rumahnya ada kethek yang dipiara. Lokasi berjualan Getuk Kethek meski terletak di tengah kota Salatiga, tapi agak masuk beberapa meter dari Jalan Jend Sudirman, tepatnya di Jalan Argo tunggal deket dengan pertigaan ABC Salatiga. Getuk Kethek atau yang juga disebut Getuk Tiga Rasa sama seperti getuk lainnya, yang bahan utama terbuat dari singkong. Namun dengan pengolahan yang alami dan dengan resep yang telah turun generasi, kenikmatan Getuk Kethek memang sangat terasa di lidah. Sama dengan getuk lainnya yang terbuat dari singkong, getuk kethek juga terbuat dari singkong rebus yang ditumbuk halus. Cara penyajian bisa ditaburi parutan kelapa dan gula pasir.
6. Getuk Kurung
Tak hanya Magelang yang memiliki getuk dengan rasa khas, di Klaten juga ada getuk dengan rasa istimewa. Getuk yang lebih dikenal dengan nama getuk Kurung itu (sesuai dengan nama desanya) digelar di kios kecil tepi Jalan Karangwuni-Pedan, kira-kira tiga kilometer barat pertigaan Karangwuni Jalan Yogya-Solo. Getuk tersebut bermacam-macam, ada rasa cokelat manis, ada pula yang berbentuk gulung isi selai nanas. Getuknya diberi warna cerah yang menggugah selera. Makanan itu dihidangkan dengan kelapa parut dan gula halus untuk menambah rasa.
7. Getuk Pisang
Selain tahu takwa, tidak lengkap rasanya kalau ke Kediri tidak membawa oleh-oleh gethuk pisang. Makanan ini sangat familiar jika anda datang ke Kota Kediri. Rasanya yang manis legit akan menggoda selera anda untuk selalu ingin menikmatinya. Gethuk pisang biasanya juga disebut gethuk gedhang dalam bahasa jawa dan dikemas dengan bungkus daun pisang dan berbentuk seperti lontong.
Keberadaan gethuk sebagai jajanan khas Kediri sudah ada sejak turun temurun, belum jelas dari mana asal usul gethuk pisang itu sendiri. Sesuai namanya, gethuk pisang dibuat dari buah pisang. Bentuknya bulat panjang, sekitar 15 sentimeter, dan berwarna merah kecoklatan. Kemasannya biasa dibungkus dengan daun pisang. Gethuk pisang dibuat khusus dari pisang Raja Nangka. Raja Nangka pilih karena punya aroma dan rasa yang khas manis asam. Rasa manis asam inilah yang membuat rasa gethuk pisang men-jadi khas asam manis tanpa gula.
1. Getuk Goreng
Getuk goreng adalah penganan khas Sokaraja yang manis dan gurih, dibuat dari singkong dan dibumbui gula kelapa. Getuk goreng ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1918 oleh Sanpirngad, seorang penjual nasi keliling di daerah Sokaraja. Pada saat itu getuk yang dijual tidak laku, sehingga beliau mencari akal agar getuk tersebut masih bisa dikonsumsi. Kemudian, getuk yang tidak habis dijual pada hari itu dia goreng dan dijual lagi. Ternyata, makanan baru tersebut digemari oleh para pembeli.
Saat ini getuk goreng dapat dengan mudah ditemui di sepanjang jalan di Sokaraja. Getuk yang digoreng juga bukan lagi getuk yang tidak laku dijual, melainkan sengaja dibuat untuk digoreng.
2. Getuk Lindri
Getuk lindri dikenal karena rasanya yang lembut enak. Warnanya berwarna-warni memikat dan bercita rasa manis. Disajikan dengan taburan kelapa parut yang gurih. Getuk lindri adalah kue tradisional dari Jawa Tengah yang berbahan dasar singkong. Selain rasanya yang istimewa, getuk lindri juga dikenal karena satu ciri khas. Kue ini biasa dijajakan dengan menggunakan gerobak, dengan disertai tembang Jawa ataupun dangdut dengan volume kencang. Karenanya, keberadaan penjaja getuk lindri bisa dideteksi dari suara musik dari gerobaknya. Getuk lindri dibuat dari singkong yang dikukus hingga empuk. Saat masih panas, singkong ditumbuk hingga benar-benar halus. Setelah halus, masukkan gula, air dan vanili yang sudah dilarutkan bersama, lalu diaduk dengan singkong hingga tercampur rata.
Adonan singkong tersebut kemudian diberi pewarna makanan agar lebih menarik. Ada warna coklat, hijau, pink, kuning, ataupun warna alaminya yaitu putih. Setelah diberi pewarna, barulah singkong yang sudah halus ini dimasukkan ke dalam gilingan, lalu dipotong-potong. Saat disajikan, biasanya diberi taburan kelapa parut yang membuat rasanya gurih. Kini makin banyak variasi rasai getuk lindri yang tak hanya menambahkan pewarna saja, namun juga menambahkan rasa-rasa tertentu seperti cokelat, keju, strawberry dan pandan.
3. Getuk Trio
Jika anda berkunjung ke kota Magelang, pasti anda akan menemukan Getuk Trio. Getuk adalah makanan khas Jawa. Kalau di Sokaraja mempunyai oleh oleh khas Getuk Goreng sedangkan Magelang mempunyai oleh-oleh khas Getuk Trio. Disebut Getuk Trio (tiga) karena memang secara fisik getuk ini seolah-olah terbagi menjadi tiga bagian yang dipisahkan oleh warna. Getuk ini dibuat dengan bahan utama dari ketela pohon (singkong) yang diramu dengan bahan alami seperti gula pasir yang berfungsi sebagai pengawet alami. Dalam pewarnaanya sendiri Getuk Trio biasanya berwarna kecoklatan dibagian tengah dan putih kedua sisi yang lainnya. Rasanya yang manis dan legit karena gula yang dicampur dengan santan yang menambah gurih dan mantap menikmati Getuk Trio.
4. Getuk Ubi
Getuk Ubi adalah getuk yang berbahan dasar ubi. Tidak meninggalkan rasa getuk yang manis, getuk ubi bisa dibuat berlapis – lapis seperti kue lapis atau dibuat warna pelangi.
5. Getuk Kethek
Tentu Getuk Kethek hanya sebuah nama, awalnya diberi nama Getuk Kethek adalah untuk memberi tanda supaya orang mudah mencari lokasi, yaitu yang depan rumahnya ada kethek yang dipiara. Lokasi berjualan Getuk Kethek meski terletak di tengah kota Salatiga, tapi agak masuk beberapa meter dari Jalan Jend Sudirman, tepatnya di Jalan Argo tunggal deket dengan pertigaan ABC Salatiga. Getuk Kethek atau yang juga disebut Getuk Tiga Rasa sama seperti getuk lainnya, yang bahan utama terbuat dari singkong. Namun dengan pengolahan yang alami dan dengan resep yang telah turun generasi, kenikmatan Getuk Kethek memang sangat terasa di lidah. Sama dengan getuk lainnya yang terbuat dari singkong, getuk kethek juga terbuat dari singkong rebus yang ditumbuk halus. Cara penyajian bisa ditaburi parutan kelapa dan gula pasir.
6. Getuk Kurung
Tak hanya Magelang yang memiliki getuk dengan rasa khas, di Klaten juga ada getuk dengan rasa istimewa. Getuk yang lebih dikenal dengan nama getuk Kurung itu (sesuai dengan nama desanya) digelar di kios kecil tepi Jalan Karangwuni-Pedan, kira-kira tiga kilometer barat pertigaan Karangwuni Jalan Yogya-Solo. Getuk tersebut bermacam-macam, ada rasa cokelat manis, ada pula yang berbentuk gulung isi selai nanas. Getuknya diberi warna cerah yang menggugah selera. Makanan itu dihidangkan dengan kelapa parut dan gula halus untuk menambah rasa.
7. Getuk Pisang
Selain tahu takwa, tidak lengkap rasanya kalau ke Kediri tidak membawa oleh-oleh gethuk pisang. Makanan ini sangat familiar jika anda datang ke Kota Kediri. Rasanya yang manis legit akan menggoda selera anda untuk selalu ingin menikmatinya. Gethuk pisang biasanya juga disebut gethuk gedhang dalam bahasa jawa dan dikemas dengan bungkus daun pisang dan berbentuk seperti lontong.
Keberadaan gethuk sebagai jajanan khas Kediri sudah ada sejak turun temurun, belum jelas dari mana asal usul gethuk pisang itu sendiri. Sesuai namanya, gethuk pisang dibuat dari buah pisang. Bentuknya bulat panjang, sekitar 15 sentimeter, dan berwarna merah kecoklatan. Kemasannya biasa dibungkus dengan daun pisang. Gethuk pisang dibuat khusus dari pisang Raja Nangka. Raja Nangka pilih karena punya aroma dan rasa yang khas manis asam. Rasa manis asam inilah yang membuat rasa gethuk pisang men-jadi khas asam manis tanpa gula.
Keywords:
- macam macam getuk
- Macam-macam Getuk
- resep getuk trio magelang
- Aneka getuk
- 7 gethuk terpopuler
- gambar getuk
- getuk
- macam getuk
- resep aneka getuk
- kue Getuk pisang dan diskripsi
RESEP MEMBUAT GETHUK
RESEP MEMBUAT GETHUK Getuk (bahasa Jawa: gethuk) adalah makanan ringan (kudapan) yang dibuat dengan bahan utama singkong Getuk merupakan makanan yang mudah ditemui di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Bahan - bahan
Bahan yang diperlukan untuk membuat getuk adalah sebagai berikut:
Langkah-langkah pembuatan getuk
Bahan - bahan
Bahan yang diperlukan untuk membuat getuk adalah sebagai berikut:
- Air untuk mengukus
- 1/2 kg singkong, kupas, potong-potong
- 150 gr gula pasir atau gula jawa
- 1/2 sdt garam dapur
- 1/2 bh kelapa , parut dan kukus
- Pewarna
Langkah-langkah pembuatan getuk
- Singkong dikupas kulitnya, kemudian dicuci bersih dan dipotong-potong sekitar 5 cm.
- Rebus singkong sampai matang. Angin-anginkan sampai uapnya hilang.
- Campur singkong - sedikit Garam - Gula. Hancurkan sampai lumat.
- Beri pewarna bila suka.
- Sajikan hangat dengan taburan parutan kelapa.
MANFAAT PENTING GETHUK
Manfaat penting Makanan Gethuk bagi Kita
Manfaat dari Gethuk jajanan Tradisional
Manfaat gethuk bagi kesehatan kita sangat penting apalagi saat tanggal tua mendera, saat uang dikantong menipis, saat rasa lapar
menrongrong kita, panggilah tukang getuk yang biasa lewat. Getuk akan
menyelamatkan nyawa kalian dengan cara yang unik.
Mungkin kita kenal namanya sebagai Getuk Lindri, ada juga yang bilang Getuk Singkong atau Getuk Jawa. Apapun namanya, panganan khas ini terbuat dari Singkong, Talas atau bahkan Pisang. Melihat bahan pembuatnya ini, pasti terbayang kan bagaimana kandungan gizi dari makanan rakyat ini?
Dengan kata lain, getuk adalah makanan kaya karbohidrat. Getuk mengandung sangat banyak Karbohidrat yang tinggi sebab terbuat dari bahan umbi-umbian dan singkong ataupun pisang. Karbohidrat adalah bahan baku untuk tenaga kita. Dalam tubuh, salah satu fungsinya ialah mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna untuk mengatur metabolisme lemak dalam tubuh.
Karbohidrat juga memudahkan proses pencernaan makanan, mengoptimalkan penyerapan kalsium. Karbohidrat juga digunakan untuk komponen dalam meyusun gen pada inti sel yang penting dalam pewarisan sifat (keturunan). Cakep. Jadi, jangan ragu makan Getuk ya, selain murah dan pas di kantong saat tanggal tua, makanan ndeso ini juga menyehatkan
Mungkin kita kenal namanya sebagai Getuk Lindri, ada juga yang bilang Getuk Singkong atau Getuk Jawa. Apapun namanya, panganan khas ini terbuat dari Singkong, Talas atau bahkan Pisang. Melihat bahan pembuatnya ini, pasti terbayang kan bagaimana kandungan gizi dari makanan rakyat ini?
Dengan kata lain, getuk adalah makanan kaya karbohidrat. Getuk mengandung sangat banyak Karbohidrat yang tinggi sebab terbuat dari bahan umbi-umbian dan singkong ataupun pisang. Karbohidrat adalah bahan baku untuk tenaga kita. Dalam tubuh, salah satu fungsinya ialah mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna untuk mengatur metabolisme lemak dalam tubuh.
Karbohidrat juga memudahkan proses pencernaan makanan, mengoptimalkan penyerapan kalsium. Karbohidrat juga digunakan untuk komponen dalam meyusun gen pada inti sel yang penting dalam pewarisan sifat (keturunan). Cakep. Jadi, jangan ragu makan Getuk ya, selain murah dan pas di kantong saat tanggal tua, makanan ndeso ini juga menyehatkan
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Getuk Singkong :
Nama Bahan Makanan : Getuk Singkong
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Getuk Singkong yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Getuk Singkong yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Getuk Singkong = 204 kkal
Jumlah Kandungan Protein Getuk Singkong = 0,5 gr
Jumlah Kandungan Lemak Getuk Singkong = 1,4 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Getuk Singkong = 47,4 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Getuk Singkong = 97 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Getuk Singkong = 52 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Getuk Singkong = 1,5 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Getuk Singkong = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Getuk Singkong = 0,08 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Getuk Singkong = 0 mg
Khasiat / Manfaat Getuk Singkong : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : G
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.
Keterangan :
Riset/penelitian pada Getuk Singkong yang berbeda bisa menghasilkan perbedaan hasil yang didapat karena berbagai faktor yang mempengaruhi. Mohon maaf apabila ada kesalahan atau kekurangan pada informasi daftar komposisi bahan makanan Getuk Singkong ini. Semoga informasi kandungan gizi/nutrisi Getuk Singkong ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Terima Kasih.
Nama Bahan Makanan : Getuk Singkong
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Getuk Singkong yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Getuk Singkong yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Getuk Singkong = 204 kkal
Jumlah Kandungan Protein Getuk Singkong = 0,5 gr
Jumlah Kandungan Lemak Getuk Singkong = 1,4 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Getuk Singkong = 47,4 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Getuk Singkong = 97 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Getuk Singkong = 52 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Getuk Singkong = 1,5 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Getuk Singkong = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Getuk Singkong = 0,08 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Getuk Singkong = 0 mg
Khasiat / Manfaat Getuk Singkong : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : G
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.
Keterangan :
Riset/penelitian pada Getuk Singkong yang berbeda bisa menghasilkan perbedaan hasil yang didapat karena berbagai faktor yang mempengaruhi. Mohon maaf apabila ada kesalahan atau kekurangan pada informasi daftar komposisi bahan makanan Getuk Singkong ini. Semoga informasi kandungan gizi/nutrisi Getuk Singkong ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Terima Kasih.
KANDUNGAN GIZI GETHUK
Kandungan Gizi Getuk Singkong - Komposisi
Nutrisi Bahan Makanan
Getuk Singkong adalah makanan camilan berbahan dasar ketela pohon yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Getuk Singkong mengandung energi sebesar 204 kilokalori, protein 0,5 gram, karbohidrat 47,4 gram, lemak 1,4 gram, kalsium 97 miligram, fosfor 52 miligram, dan zat besi 1,5 miligram. Selain itu di dalam Getuk Singkong juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,08 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Getuk Singkong, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Getuk Singkong :
Nama Bahan Makanan : Getuk Singkong
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Getuk Singkong yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Getuk Singkong yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Getuk Singkong = 204 kkal
Jumlah Kandungan Protein Getuk Singkong = 0,5 gr
Jumlah Kandungan Lemak Getuk Singkong = 1,4 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Getuk Singkong = 47,4 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Getuk Singkong = 97 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Getuk Singkong = 52 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Getuk Singkong = 1,5 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Getuk Singkong = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Getuk Singkong = 0,08 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Getuk Singkong = 0 mg
Khasiat / Manfaat Getuk Singkong : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : G
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.
Keterangan :
Riset/penelitian pada Getuk Singkong yang berbeda bisa menghasilkan perbedaan hasil yang didapat karena berbagai faktor yang mempengaruhi. Mohon maaf apabila ada kesalahan atau kekurangan pada informasi daftar komposisi bahan makanan Getuk Singkong ini. Semoga informasi kandungan gizi/nutrisi Getuk Singkong ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Terima Kasih.
MANFAAT GETHUK
MANFAAT GETHUK BAGI KESEHATAN
Mungkin kita kenal namanya sebagai Getuk Lindri, ada juga yang bilang Getuk Singkong atau Getuk Jawa. Apapun namanya, panganan khas ini terbuat dari Singkong, Talas atau bahkan Pisang. Melihat bahan pembuatnya ini, pasti terbayang kan bagaimana kandungan gizi dari makanan rakyat ini?
Dengan kata lain, getuk adalah makanan kaya karbohidrat. Getuk mengandung sangat banyak Karbohidrat yang tinggi sebab terbuat dari bahan umbi-umbian dan singkong ataupun pisang. Karbohidrat adalah bahan baku untuk tenaga kita. Dalam tubuh, salah satu fungsinya ialah mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna untuk mengatur metabolisme lemak dalam tubuh.
Karbohidrat juga memudahkan proses pencernaan makanan, mengoptimalkan penyerapan kalsium. Karbohidrat juga digunakan untuk komponen dalam meyusun gen pada inti sel yang penting dalam pewarisan sifat (keturunan). Cakep. Jadi, jangan ragu makan Getuk ya, selain murah dan pas di kantong saat tanggal tua, makanan ndeso ini juga menyehatkan! Selamat puasa.. eh selamat makan!
SEJARAH GETHUK Getuk Goreng adalah makanan khas dari daerah Sokaraja yang terbuat dari
ketela pohon atau singkong. Orang yang pertama kali mempunyai ide untuk
membuat getuk goreng adalah Bapak Sanpirngad pada tahun 1918. Beliau
adalah seorang pedagang nasi rames yamg mempunyai pelanggan tengkulak
beras, kusir dokar, dan pedagan pasar yang berasal dari desa. Pada saat
itu tidak hanya hanya nasi rames saja yang dijual beliau, akan tetapi
juga jajanan seperti mendhoan, templek, getuk basah, dan lain-lain.
Konon ceritanya ketika beliau berjualan nasi rames, beliau sendirilah
yang memasak nasi sampai dengan lauk pauknya.
Karya getuk goreng sebenarnya berawal dari sebuah ketidaksengajaan atau sebuah kebetulan yang ternyata membawa keberuntungan. Suatu hari dagangan bapak Sanpirngad yang berupa getuk basah tidak hais terjual, kemudian dari situ timbul ide untuk menggorengnya dengan adonan tepung beras. Setelah dicoba ternyata hasilnya sangat memuaskan, rasanya enak dakn gurih. Pada hari berikutnya bapak Sanpirngad membuat dengan menggunakan 5 kg ketela pohon ditambah gula aren secukupnya.
Para pelanggan yang tadinya hanya sekadar mampir makan, maka setelah mencoba getuk goreng buatan bapak Sanpirngad kemuadian membelinya untuk dijadikan oleh-oleh bagi keluarganya di rumah. Getuk goreng pada saat itu dijual dengan harga satu sen untuk dua biji getuk goreng.
Seiring dengan berjalannya waktu, kurang lebih pada tahun 1922 getuk goreng bapak Sanpirngad mulai dikenal orang khususnya masyarakat Sokaraja. Dari tahun ke tahun, getuk goreng bapak Sanpirngad mengalami perkembangan yang cukup baik sehingga mulai ada yang meniru dan mengikuti jejak bapak Sanpirngad dengan membuka usaha yang sama. Oleh karena itu, pada tahun 1950 getuk goreng bapak Sanpirngad diberi nama “ASLI” untuk membedakan dengan produk getuk goreng yang lain.
Usaha getuk goreng bapak Sanpirngad semakin berkembang dan semakin terkenal. Namun seiring dengan berkembangnya usaha yang beliau rintis, pada tahun 1967 bapak Sanpirngad meninggal dunia karena sakit sehingga usaha getuk goreng diteruskan oleh putri tunggal beliau yaitu ibu Khadiyah yang bersuamikan bapak Tohirin.
Pasangan bapak Tohirin dan ibu Khadiyah inilah yang kemudian mengembangkan usaha getuk goreng ini sampai tahun 1983 dan kemudian beliau berdua menunaikan ibadah haji bersama.
Pada tahun 1990, ibu Khadiyah meninggal dunia dalam usia 55 tahun dan sejak saat itulah usaha getuk goreng haji Tohirin diteruskan oleh putra-puteri beliau yang berjumlah 3 orang. Putri pertama pasangan H. Tohirin dan Hj. Khadiyah adalah ibu Ning Waryati yang bersuamikan bapak Machduri yang mempunyai toko nomer 1 dan 7 dan putra ibu Ning yaitu yang mempunyai toko di daerah Buntu, Banyumas. Putra kedua yaitu bapak Slamet Lukito yang beristrikan ibu Tursilah mempunyai toko nomer 4 dan 8. Putri bungsu beliau yaitu ibu Warsuti yang bersuamikan bapak Trisno Hartowo mempunyai toko nomer 2, 2A, 3, 5, 6, dan satu toko yang tidak diberi nomer dan lebih terkenal dengan sebutan ASLI baru. Sampai saat ini getuk goreng ASLI H. Tohirin sudah mempunyai 11 kios, 10 diantaranya di Sokaraja dan 1 di daerah Buntu. Usaha ini sudah mencapai empat generasi dan senakin berkembang dengan baik.
Untuk usaha getuk goreng ASLI yang dikelola oleh putri bungsu bapak Haji Tohirin yaitu ibu Warsuti menambahkan nomer 151 pada label produk sebagai pembeda dari getuk goreng ASLI Haji Tohirin lainnya.
Karya getuk goreng sebenarnya berawal dari sebuah ketidaksengajaan atau sebuah kebetulan yang ternyata membawa keberuntungan. Suatu hari dagangan bapak Sanpirngad yang berupa getuk basah tidak hais terjual, kemudian dari situ timbul ide untuk menggorengnya dengan adonan tepung beras. Setelah dicoba ternyata hasilnya sangat memuaskan, rasanya enak dakn gurih. Pada hari berikutnya bapak Sanpirngad membuat dengan menggunakan 5 kg ketela pohon ditambah gula aren secukupnya.
Para pelanggan yang tadinya hanya sekadar mampir makan, maka setelah mencoba getuk goreng buatan bapak Sanpirngad kemuadian membelinya untuk dijadikan oleh-oleh bagi keluarganya di rumah. Getuk goreng pada saat itu dijual dengan harga satu sen untuk dua biji getuk goreng.
Seiring dengan berjalannya waktu, kurang lebih pada tahun 1922 getuk goreng bapak Sanpirngad mulai dikenal orang khususnya masyarakat Sokaraja. Dari tahun ke tahun, getuk goreng bapak Sanpirngad mengalami perkembangan yang cukup baik sehingga mulai ada yang meniru dan mengikuti jejak bapak Sanpirngad dengan membuka usaha yang sama. Oleh karena itu, pada tahun 1950 getuk goreng bapak Sanpirngad diberi nama “ASLI” untuk membedakan dengan produk getuk goreng yang lain.
Usaha getuk goreng bapak Sanpirngad semakin berkembang dan semakin terkenal. Namun seiring dengan berkembangnya usaha yang beliau rintis, pada tahun 1967 bapak Sanpirngad meninggal dunia karena sakit sehingga usaha getuk goreng diteruskan oleh putri tunggal beliau yaitu ibu Khadiyah yang bersuamikan bapak Tohirin.
Pasangan bapak Tohirin dan ibu Khadiyah inilah yang kemudian mengembangkan usaha getuk goreng ini sampai tahun 1983 dan kemudian beliau berdua menunaikan ibadah haji bersama.
Pada tahun 1990, ibu Khadiyah meninggal dunia dalam usia 55 tahun dan sejak saat itulah usaha getuk goreng haji Tohirin diteruskan oleh putra-puteri beliau yang berjumlah 3 orang. Putri pertama pasangan H. Tohirin dan Hj. Khadiyah adalah ibu Ning Waryati yang bersuamikan bapak Machduri yang mempunyai toko nomer 1 dan 7 dan putra ibu Ning yaitu yang mempunyai toko di daerah Buntu, Banyumas. Putra kedua yaitu bapak Slamet Lukito yang beristrikan ibu Tursilah mempunyai toko nomer 4 dan 8. Putri bungsu beliau yaitu ibu Warsuti yang bersuamikan bapak Trisno Hartowo mempunyai toko nomer 2, 2A, 3, 5, 6, dan satu toko yang tidak diberi nomer dan lebih terkenal dengan sebutan ASLI baru. Sampai saat ini getuk goreng ASLI H. Tohirin sudah mempunyai 11 kios, 10 diantaranya di Sokaraja dan 1 di daerah Buntu. Usaha ini sudah mencapai empat generasi dan senakin berkembang dengan baik.
Untuk usaha getuk goreng ASLI yang dikelola oleh putri bungsu bapak Haji Tohirin yaitu ibu Warsuti menambahkan nomer 151 pada label produk sebagai pembeda dari getuk goreng ASLI Haji Tohirin lainnya.
PENGERTIAN TENTANG GETHUK Getuk (bahasa jawa; gethuk) adalah makanan ringan yang terbuat dengan bahan utama ketela pohon atau singkong. Getuk merupakan makanan yang mudah ditemukan di jawa tengah dan jawa timur.
Pembuatan getuk dimulai dari singkong di kupas kemudian kukus atau
perebusan, setelah matang kemudian ditumbuk atau dihaluskan dengan cara
digiling lalu diberi pemanis gula dan pewarna makanan. Untuk
penghidangan biasanya ditaburi dengan parutan buah kelapa..
Getuk dikenal ada dua macam,
Getuk dikenal ada dua macam,
- Getuk, pada saat singkong yang sudah masak pada waktu suhu masih panas ditaburi potongan-potongan kecil gula jawa sehingga berwarna coklat tidak merata tumbukan getuk ini bentuknya kasar.
- Getuk lindri, adalah dengan cara singkong masak digiling halus dengan gula pasir, dibubuhi pewarna makanan dan vanili dan setelah itu dicetak kecil-kecil memanjang dan dirapatkan memanjang ini serupa dengan mie hingga berbentuk memajang dengan ketebalan sekitar 2cm lebar 4cm, setelah itu dipotong-potong berbentuk panjang sekitar 5cm dan lebar 4cm
Getuk berdasarkan bahan pembuatnya
- gethuk singkong, getuk yang terbuat dari bahan baku singkong
- gethuk ubi, getuk yang terbuat dari bahan baku ubi rambat
- gethuk talas, getuk yang terbuat dari bahan baku talas
- gethuk pisang ,getuk yang terbuat dari bahan baku pisang
Referensi
resep gethuk lindriLihat pula
- Gethuk goreng
- Gethuk lindri
- Gethuk trio
Langganan:
Postingan (Atom)